Agustus 07, 2009

Toni Ruttimann, The Bridgebuilders Volunteer

Berikut saya ceritakan secara singkat kisah seorang kolega saya, sukarelawan pembangun jembatan, dimana saya bertemu dengan beliau, dan sangat kagum akan komitmen beliau untuk membantu sesama.

Equador; Awal lahirnya sebuah impian

Bermula di tahun 1987, Seorang pemuda 19 tahun bernama ”Toni Ruttimann” tiba di Ecuador dengan hanya membawa sebuah tas disertai tujuan untuk membantu korban gempa bumi disana.
Toni menyadari bahwa banyak dari para korban gempa yang terisolasi, banjir dari sungai akibat gempa telah meruntuhkan jembatan yang menjadi penghubung ke sekolah, rumah sakit, akses ke jalan besar dan pasar. Dengan memanfaatkan peralatan yang terbatas, bimbingan teknis dari seorang Insinyur dari Belanda serta semangat yang kuat untuk membatu sesama, Toni berhasil membangun Jembatan pejalan kaki pertamanya.
Setelah 6 bulan berlalu, Toni kembali ke Negara asalnya Switzerland dan memulai kuliahnya di Teknik Sipil dengan masa perkuliahan sekitar 5 tahunan, tapi ternyata hanya bertahan 6 minggu,Toni memutuskan untuk keluar dan membulatkan tekat untuk mengabdikan dirinya untuk membantu mereka ya tertimpa musibah, kembali ke Ecuador.
Dan setelah 20 tahun berlalu, lebih dari 100 Jembatan pejalan kaki telah dibangun dan lebih dari 230 ribu penduduk disekitar wilayah negara tersebut menikmati manfaatnya hingga saat ini.

Impian berlanjut di Asia Tenggara


Setelah bekerja selama 14 tahun membantu penduduk di Amerika Latin dengan membangun ratusan jembatan, “Toni Ruttimann” memutuskan untuk memasuki Asia.
Dia berkata “Ini adalah awal baru dari pengabdian saya sebagai pembangun jembatan”.

Toni memutuskan untuk mengunjungi Cambodia di tahun 2001, tidak seperti di Ecuador, Cambodia memiliki banyak sumber daya alam tetapi telah hancur akibat peperangan.
Masalah logistik juga sedikit banyak menghambat, tetapi semua dapat diatasi dengan semangat dan gotong-royong bersama penduduk setempat.

Hasilnya saat ini penduduk setempat telah berhasil menyelesaikan 54 jembatan yang melayani sekitar 160,000 Penduduk disana. Toni dan penduduk local di Asia Tenggara telah membangun lebih dari 120 jembatan.
Selama 21 tahun, Toni Ruttimann telah membimbing dan menginspirasi banyak komunitas masyarakat yang percaya, dengan kemampuan yang ada dan keinginan untuk merubah kondisi menjadi lebih baik dengan membangun Jembatan secara bersama-sama dengan rasa penuh solidaritas.

Indonesia Selanjutnya!

Toni Ruttimann telah tiba di Indonesia dan dari perbincangan bersama beliau kemarin, kami sangat butuh informasi tentang wilayah khususnya daerah terpencil di Indonesia yang sangat membutuhkan Jembatan sebagai penghubung desa satu ke lainnya atau desa yang terisolasi sehingga dapat sangat membatu penduduk dalam melanjutkan kehidupannya.

Ini adalah murni sebuah misi kemanusiaan dan tidak membawa unsur SARA atau nama suatu badan atau serupanya. Biaya yang digunakan didapat dari mereka yang simpatik dengan Toni, berbekal semangat dan tenaga dari penduduk setempat.

Apabila ada teman-teman yang dapat membatu berbagi info lokasi daerah di Indonesia yang saat ini sangat butuh bantuan berupa jembatan, atau mungin pihak lain seperti asosiasi dsb. yang memiliki info serupa sebagai bahan masukan saya, mohon email ke :


ronaldharnaz@gmail.com

Sedikit info dari anda bisa sangat berarti membantu teman-teman kita di seluruh pelosok Indonesia yang sedang kesulitan.


Sekian info dari saya,

Salam Erat.
Ronald