Oktober 05, 2009

Terrible earthquake that occurred in Indonesia since the year 2004-2009
















Terrible tectonic earthquake that shook the island of Indonesia, Centered in Tasikmalaya, is not the first earthquake and was likely not the last, because the archipelago area surrounded by the Eurasian plate, the Indo-Australian plate and Pacific plates.

From time to time these plates will shift breaking cause earthquakes. Furthermore if there is a collision between tectonic plates can generate a tsunami, as happened in Aceh and North Sumatra.

Here's a list of some terrible earthquake that occurred in Indonesia since the year 2004-2009 :

- Thursday, October 1, 2009, an earthquake with the strength 7 SR., in Jambi, Central Sumatera

- Wednesday, 30 September 2009, an earthquake with a strength 7.6 SR, In Padang, West Sumatera. Victims of hundreds of people (529 people from October 1 data 09, at 16:40 Wib)

- Saturday, September 19, 2009, an earthquake with a 6.4 SR strength, In Bali. Seven people were injured by the quake

- September 2, 2009, an
earthquake measuring 7.3 SR occurred in Tasikmalaya, West Java. A total of 46 killed and wounded more than 100 people.

- September 13, 2007, SR 7.8 magnitude earthquake occurred on the island of Sumatra, no casualties were reported, the quake damaged several buildings.

- 12 September 2007,
SR 8.4 magnitude earthquake occurred in Padang, West Sumatra. Another 25 were killed, and more than 50 people injured.

- March 6, 2007, 6.3 SR. magnitude earthquake shook the island of Sumatra, as many as 52 people were killed and 250 wounded. Two hours later, occurred 6.1 SR magnitude aftershock

- January 21, 2007, an earthquake measuring 7.3 SR. rocked Sulawesi, four died and four people injured.

- July 17, 2006, SR 7.7 earthquake shook the coast of Pengandaran and the South Island of Java, and triggered the tsunami. 600 people died in the accident.

- May 27, 2006, an earthquake with the strength 6.2 SR. shook the Yogyakarta, more than 3,000 people died in the disaster.

- March 28, 2005 March, 8.7 SR strength earthquake rocked Nias and Simeulue, 900 people died, thousands of houses and bridges to t
he ground.

- December 26, 2004, an earthquake with a strength terrible 9 SR rocked Sumatra and triggered a tsunami in several countries, especially Indonesia. 13
1. 029 people were killed, while thousands more missing. Experienced the worst disaster archipelago.

- November 26, 2004, SR 6.4 earthqua
ke shook Nabire, Papua. 30 people were killed.

- 12 November 2004, magnitude 6 SR earthquake rocked Alor. As many as 27 people were killed, hundreds of buildings razed to the ground.

- February 6, 2004, an earthquake measuring 6.9 SR. magnitude earthquake and SR 7.1 on February 7, 2004 shook Nabire, 34 killed.

[Source : Vivanews]

Forecast Potential Soil Movement (Earthquake) Month September 2009

Note from the Directorate of Volcanology and Geological Hazard Mitigation (DVMBG) Department of Energy and Mineral Resources shows that there are 28 regions in Indonesia, which declared the earthquake and tsunami-prone. Among NAD, North Sumatra, West Sumatra, Bengkulu, Lampung, Banten, Central Java and Yogyakarta southern part, southern part of East Java, Bali, NTB and NTT. Then North Sulawesi, Central Sulawesi, South Sulawesi, North Maluku, South Maluku, Biak, Yapen and Fak-Fak in Papua and East Kalimantan Balikpapan.

The information center of the site was launched by the Volcanology and Geological Hazard Mitigation (DVMBG) Thursday (3/9/2009), at least in the month of September 2009 is estimated Potential Soil Movement in nine regions across Indonesia. Of course this land movement would potentially be an earthquake that suddenly destroy everything

Below Forecast Potential Soil Movement in Several Areas In September 2009 Indonesia :

1. Forecast Potential Soil Movement Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) Province

2. Forecast Potential Soil Movement of North Sumatra Province Table

3. Forecast Potential Soil Movement of West Sumatra Province

4. Forecast Potential Soil Movement Riau Province

5. Forecast Potential Soil Movement Banten Province

6. Forecast Potential
Soil Movement of West Java Province

7. Forecast Potential Soil Movement Central Java and Yogyakarta

8. Forecast Potential Soil M
ovement of East Java Province

9. Forecast Potential Soil Movement Irian Jaya Province



TSUNAMI AREA IN INDONESIA












Earthquake prone regions in Indonesia

















September 11, 2009

Makna Syahadat "Laillahailallah"

Subhanallah.. Sukses untuk Radio Rodja.. Menebar Cahaya Sunnah dengan materi kajian-kajian Islam yang lainnya. Mudah-mudahan bermanfaat bagi yang ingin menambah pahala dan ingin mendapat Hidayah dibulan Suci Ramadhan yang penuh berkah dan ampunan ini. Amiiin.
-Ronald-


Tema : Makna Syahadat Laillahailallah
Pemateri : Ustadz Badrusalam


Seluruh umat islam sudah mengenal dua kalimat syahadat, tetapi apakah kita sudah mendalami dan memahami dengan benar makna dua kalimat syahadat tersebut ? . Orang2 musyrikin pada zaman Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam mengakui yang menciptakan langit dan bumi itu Allah.

Seperti Firman Allah dalam Surah Luqman ayat 25 yang artinya : Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?” Tentu mereka akan menjawab: “Allah”. Katakanlah: “Segala puji bagi Allah”; tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.

Dari ayat tersebut membuktikan kaum musyrik mengakui Allah sebagai pencipta, lalu apa makna syahadat sebenarnya ?. Untuk mengetahui secara lengkap makna syahadat sebenarnya silahkan dengarkan secara lengkap kajiannya, dengan format Mp3, semoga bermanfaat bagi kita semua.

Silahkan klik link dibawah ini :

Agustus 07, 2009

Toni Ruttimann, The Bridgebuilders Volunteer

Berikut saya ceritakan secara singkat kisah seorang kolega saya, sukarelawan pembangun jembatan, dimana saya bertemu dengan beliau, dan sangat kagum akan komitmen beliau untuk membantu sesama.

Equador; Awal lahirnya sebuah impian

Bermula di tahun 1987, Seorang pemuda 19 tahun bernama ”Toni Ruttimann” tiba di Ecuador dengan hanya membawa sebuah tas disertai tujuan untuk membantu korban gempa bumi disana.
Toni menyadari bahwa banyak dari para korban gempa yang terisolasi, banjir dari sungai akibat gempa telah meruntuhkan jembatan yang menjadi penghubung ke sekolah, rumah sakit, akses ke jalan besar dan pasar. Dengan memanfaatkan peralatan yang terbatas, bimbingan teknis dari seorang Insinyur dari Belanda serta semangat yang kuat untuk membatu sesama, Toni berhasil membangun Jembatan pejalan kaki pertamanya.
Setelah 6 bulan berlalu, Toni kembali ke Negara asalnya Switzerland dan memulai kuliahnya di Teknik Sipil dengan masa perkuliahan sekitar 5 tahunan, tapi ternyata hanya bertahan 6 minggu,Toni memutuskan untuk keluar dan membulatkan tekat untuk mengabdikan dirinya untuk membantu mereka ya tertimpa musibah, kembali ke Ecuador.
Dan setelah 20 tahun berlalu, lebih dari 100 Jembatan pejalan kaki telah dibangun dan lebih dari 230 ribu penduduk disekitar wilayah negara tersebut menikmati manfaatnya hingga saat ini.

Impian berlanjut di Asia Tenggara


Setelah bekerja selama 14 tahun membantu penduduk di Amerika Latin dengan membangun ratusan jembatan, “Toni Ruttimann” memutuskan untuk memasuki Asia.
Dia berkata “Ini adalah awal baru dari pengabdian saya sebagai pembangun jembatan”.

Toni memutuskan untuk mengunjungi Cambodia di tahun 2001, tidak seperti di Ecuador, Cambodia memiliki banyak sumber daya alam tetapi telah hancur akibat peperangan.
Masalah logistik juga sedikit banyak menghambat, tetapi semua dapat diatasi dengan semangat dan gotong-royong bersama penduduk setempat.

Hasilnya saat ini penduduk setempat telah berhasil menyelesaikan 54 jembatan yang melayani sekitar 160,000 Penduduk disana. Toni dan penduduk local di Asia Tenggara telah membangun lebih dari 120 jembatan.
Selama 21 tahun, Toni Ruttimann telah membimbing dan menginspirasi banyak komunitas masyarakat yang percaya, dengan kemampuan yang ada dan keinginan untuk merubah kondisi menjadi lebih baik dengan membangun Jembatan secara bersama-sama dengan rasa penuh solidaritas.

Indonesia Selanjutnya!

Toni Ruttimann telah tiba di Indonesia dan dari perbincangan bersama beliau kemarin, kami sangat butuh informasi tentang wilayah khususnya daerah terpencil di Indonesia yang sangat membutuhkan Jembatan sebagai penghubung desa satu ke lainnya atau desa yang terisolasi sehingga dapat sangat membatu penduduk dalam melanjutkan kehidupannya.

Ini adalah murni sebuah misi kemanusiaan dan tidak membawa unsur SARA atau nama suatu badan atau serupanya. Biaya yang digunakan didapat dari mereka yang simpatik dengan Toni, berbekal semangat dan tenaga dari penduduk setempat.

Apabila ada teman-teman yang dapat membatu berbagi info lokasi daerah di Indonesia yang saat ini sangat butuh bantuan berupa jembatan, atau mungin pihak lain seperti asosiasi dsb. yang memiliki info serupa sebagai bahan masukan saya, mohon email ke :


ronaldharnaz@gmail.com

Sedikit info dari anda bisa sangat berarti membantu teman-teman kita di seluruh pelosok Indonesia yang sedang kesulitan.


Sekian info dari saya,

Salam Erat.
Ronald

Januari 19, 2009

ISLAMIC GOLD DINAR AND SILVER DIRHAM

KOIN DINAR (EMAS) ISLAM DAN KOIN DIRHAM (PERAK) ISLAM

Sejak runtuhnya ke Khalifahan tahun 1924 dinar-dirham sebagai mata uang yang telah dipakai oleh umat islam selama 1200 tahun menghilang dari peredaran akibat dari tipu-daya perbankan ribawi (yahudi) dan permaianan uang kertas yang tidak ada harganya kecuali hanya sebagai selembar kertas. Praktis hari ini di dunia hanya mengenal sistem uang kertas yang merupakan dari sistem riba yaitu: perbankan. inilah pangkal masalah hari ini, riba!

Koin Dinar-Dirham dicetak kembali oleh Prof Umar Ibrahim Vadillo dan komunitas muslim spanyol (murabitun) di Spanyol pada tahun 1992 atas bimbingan Shaykh Dr. Abdalqadir as-Sufi, kemudian di Indonesia pada tahun 2000 mulai dicetak kembali koin Dinar-Dirham oleh 3 orang faqir Syadzilliya-Darqawiyya di Nusantara. Urusan Dinar-Dirham bukan hanya sekedar mencetak koin emas terus disimpan, tidak! lebih dari itu adalah:

1. Untuk menegakkan kembali tiang zakat (harta) kita yang rubuh akibat di berlakukannya pemakaian uang kertas oleh perbankan internasional ataupun nasional

2. Memerangi (meninggalkan) sistem riba


3. Mengembalikan Muamalat islam (lengkapnya silahkan baca website ini)


4. Mengembalikan Hukum Allah di atas segala hukum dan hal lain yang tidak bisa dibahas disini

Menabung menggunakan Dinar-Dirham

Sebelum dimulai, ada baiknya kita ketahui bahwa untuk menabung dalam dinar, yang paling perlu diperhatikan adalah disiplin. Minimal 1 bulan sekali kita menabung dalam dinar dan memaksa diri sendiri untuk menabung, berapa pun penghasilan kita. Jika hal ini tidak dapat dijalankan, maka percuma saja.

Menabung Tanpa Tujuan Khusus

Menabung tanpa tujuan khusus biasanya kita lakukan apabila kita memiliki kelebihan uang dari penghasilan yang kita terima, dan kita tidak tahu uang tersebut mau diapakan. Misalkan, pendapatan kita satu bulan adalah Rp 1,5 juta, setelah perkiraan pengeluaran bulanan + sedekah misalnya 1 juta, maka kita memiliki kelebihan uang sebesar 500ribu. kelebihan uang tersebutlah yang kita jadikan tabungan.
Tidak ada patokan khusus berapa yang harus kita tabung dalam hal ini. Yang penting, apabila ada uang lebih, segerakanlah menabung dalam dinar/dirham.

Apa manfaatnya?

Pertama,
kita memiliki simpanan yang dapat kita gunakan sewaktu2 apabila diperlukan.

Kedua,
harta kita terjaga dengan sendirinya, tidak kena riba, tidak kena inflasi, bahkan kalau mau dirupiahkan, dalam jangka panjang tabungan Dinar-dirham ini lebih tinggi dari Deposito Bank.
Sedikit intermezo, di sebuah forum, ada seseorang yang senang karena tabungannya sebesar Rp 20.000 di Bank tidak berkurang sedikitpun setahun kemudian. Padahal sebenarnya, daya beli uangny sudah jauh berkurang karena inflasi.

Kita simulasikan saja: Misalnya Anda memiliki kelebihan dana 1 dinar 1 bulan. Dalam jangka waktu 10 tahun Anda konsisten menabung dinar. Maka setelah 10 tahun, Anda akan memiliki 12 x 10 = 120 dinar. Nilai 120 dinar 10 tahun lagi niscaya akan jauh lebih banyak dibanding Anda menabung 800 ribu 1 bulan selama 10 tahun.

Bagi yang penghasilannya relatif kecil dan tidak bisa menabung 1 bulan 1 dinar misalnya, ada beberapa solusi, yaitu menabung dengan satuan dinar yang lebih kecil yaitu 1/2 atau 1/4. Atau, menabunglah dalam dirham yang nilainya jauh lebih kecil lagi. Yang penting itu konsistensinya, bukan nilainya.

Nilainya Insya Allah terjaga karena kita menabung dengan dinar-dirham, bukan uang kertas.Jangan lupa, setelah setahun dan lebih dari 20 dinar atau 200 dirham, keluarkan zakatnya.

Tips:

1. Orang2 kaya/berhasil dalam usaha, yang mengerti nilai emas dan tanah, apabila memiliki kelebihan uang untuk ditabung, biasanya akan menabung dalam emas atau tanah. Mereka hanya menggunakan bank untuk keperluan sehari-hari atau bisnis, bukan untuk tabungan.

2. Untuk berhasil dalam menabung, gunakan prinsip "Bayar Dirimu Terlebih Dahulu". Maksudnya, apabila menerima penghasilan/gaji, ambil langsung sekian persen secara otomatis untuk ditabung, tanpa menghitung apakah sisanya cukup atau tidak buat bulan ini. Biasanya, kalau kita menghitung2 dulu, tidak akan cukup atau habis sebelum uangnya sempat ditabung.

3. Pepatah "Sedikit demi sedikit lama2 jadi bukit" tidak berlaku untuk uang kertas (!) Kenapa? Ya, benar, terbanting oleh INFLASI. Tidak percaya? Silakan coba sendiri.

Kalau kita umat islam menuntut untuk dapat menggunakan dinar-dirham sebagai alat pembayaran sekarang juga, itu tidak fair. Bahkan kun faya kun - pun melalui suatu proses. Tidak ada kejadian sekecil apapun di dunia ini yang tidak melalui proses.

Setelah berita kebangkrutan Lehman Brothers ,langsung teringat akan krisis 98. Pada saat itu rupiah ter-devaluasi sangat besar sehingga penduduk miskin indonesia langsung loncat mencapai hingga 45%. Hal ini menggerakkan kita untuk mencari tahu apa kemungkinan terburuk dari krisis yang sudah berlangsung satu tahun lebih yang terjadi di amerika ini.

Krisis-2 seperti ini sudah beberapa kali terjadi dan korbannya hampir selalu negara-2 miskin (kaya alamnya, tetapi tidak menguasai sistem monter) yang menggantungkan nilai mata uangnya ke mata uang kuat seperti dolar.

Salah satu fakta yang mencengangkan adalah pergerakan harga emas yang secara garis besar selalu naik. Sebenarnya bukan harga emasnya yang naik, tetapi ternyata uang kertasnya yang nilainya turun. Itu tidak hanya terhadap dolar, tetapi terjadi di semua mata uang lebih-2 rupiah. dahulu tahun 98, harga cincin kawin, waktu itu harganya 70 ribu per gram. Karena itu termasuk perhiasan, ada ongkos pembuatannya, diperkirakan harga emasnya sendiri 50 ribu per gram. Sekarang, 10 tahun kemudian 270-300 ribu (bisa dilihat di http://www.logammulia.com/). Itu artinya selama 10 tahun, nilai emas naik 5 kali (500%) lebih. Atau lebih tepatnya, nilai rupiah merosot 1/5 kali.

Hal ini membuat keyakinan bahwa ada hal yang salah dengan sistem moneter yang kita gunakan saat ini. kita mulai berpikir untuk mengkonversi semua harta saya dalam bentuk emas untuk melindungi nilainya.

Pencarian selanjutnya tentang sistem moneter (uang fiat) yang dianut hampir seluruh negara didunia ini meyakinkan saya bahwa sistem ini memang sengaja diciptakan untuk keuntungan golongan/ kelompok tertentu untuk dapat mengeksploitasi kelompok lain. Buktinya adalah bahwa pada saat krisis seperti ini, dimana sebagain besar orang panik dan dibuat miskin, ada sekompok orang yang justru mendapat untung.

Jadi yakin bahwa sistem moneter yang sekarang digunakan ini memang ada yang salah dan sistem syariah (dinar-dirham) yang dijelaskan dalam beberapa artikel ini memberikan harapan.

Jadi mulai sekarang lebih baik konversikan sebagian besar aset dalam bentuk dinar dan bukannya emas biasa. Dengan demikian bisa berharap bahwa jumlah dinar beredar dimasyarakat semakin meningkat dan suatu saat bila jumlahnya sudah cukup akan melemparkan dinar-dirham ini menjadi alat tukar yang adil dengan kecepatan yang tidak bisa dibendung lagi.

Jadi kesimpulan, kalaupun saat ini dinar-dirham belum bisa dijadikan sebagai alat tukar yang nyaman, tidak ada ruginya (bahkan untung) kalau kita sebagai umat muslim untuk menyimpan harta kita dalam bentuk dinar (sisakan sedikit untuk kebutuhan sehari-hari) sehingga pada suatu titik tertentu nantinya (bila sudah mencapai titik ke-ekonomian) dinar-dirham dengan sendirinya menjadi alat tukar yang tidak hanya nyaman tapi menguntungkan bagi semua pihak.

Dinar-Dirham yang saat ini beredar di indonesia adalah standar WITO (World Islamic Trading Organization) dengan ukuran dan standart yang telah dikaji secara mendalam baik secara historis islam, ilmu-amal dan teknis oleh WITO dan disosialisasikan oleh fuqara Syadzilliya-Darqawi pada awalnya.

Ukuran dan Berat standar dinar-dirham yang dikeluarkan oleh WITO adalah:
1 Dinar adalah 4.25 gram dan 22 karat dengan kemurnian 91.71
1 Dirham adalah 2.975 gram perak murni

Koin-koin Dinar-Dirham ini telah beredar di nusantara melalui wakala-wakala lokal dan regional (wakala adalah tempat penukaran dinar-dirham). standar dinar-dirham yang dikeluarkan WITO ini telah berlaku umum di mana-mana, maka perlu untuk diperhatikan: ada orang-orang yang mencoba mengamalkan dinar-dirham di luar apa yang telah kami jelaskan panjang lebar, apa dan bagaimana menghandling dinar-dirham dalam muamalat bahwa tidak bisa keluar dari ilmu dan amal yang terjadi di madinah adanya keterkaitan dengan amir, fuqaha qadi dan muhtasib serta perangkat lainya yang mana ini tidak ada urusannya dengan ekonomi syariah atau bank shariah dan label syariah lainnya.

Zakat Maal/HartaNishab : 20 Dinar Emas atau 200 Dirham Perak
Haul : 1 Tahun Hijriyah
Zakat : 2.5 %
Cara hitung: saat tabungan Anda mencapai 20 Dinar, dan setelah satu tahun tidak berkurang (mungkin bertambah), potonglah zakatnya.

Info2 lebih detail dapat dilihat pada sumber-sumber dibawah ini :